Unej Juara I Debat Hukum Unpad 2012

Babak Final antara UNEJ dengan USU. Tim UNEJ dari kanan ke kiri: Gress Gustia Adrian Pah, Naila Rizqi Zakiah dan Muhammad Indra Kusumayudha

Untuk yang kesekian kalinya, anggota Forum Kajian Keilmuan Hukum (FK2H) Fakultas Hukum Universitas Jember (FHUJ) kembali menorehkan prestasi emas dalam kancah nasional. Jika sebelumnya FK2H berhasil membawa pulang Piala Padmo Wahjono sebagai Juara I Lomba Debat Hukum UI, kini mereka kembali merebut Juara I Lomba Debat Hukum Nasional Universitas Padjadjaran (Unpad) Piala Bergilir Sri Soemantri dalam rangkaian Padjadjaran Law Fair 2012. Di samping sebagai wahana memupuk budaya kritis bagi kalangan mahasiswa hukum, acara ini diselenggarakan sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap Prof. Sri Soemantri, pakar konstitusi Indonesia yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Unpad.

Anggota tim tersebut terdiri dari Muhammad Indra Kusumayudha, Naila Rizqi Zakiah dan Gress Gustia Adrian Pah, semuanya adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Hukum Universitas Jember. Mereka masing-masing juga merupakan Direktur Eksekutif, Sekretaris Jenderal dan Manajer Bidang Kajian Ilmiah FK2H periode 2011/2012.

Kemenangan ini bukan semudah kita membayangkan ataupun membalikkan tangan. Dari perjalanan keberhasilanĀ  merebut Juara I, mereka sudah berlatih lebih dari satu tahun setengah, aktif terjun sebagai official dalam kompetisi yang diikuti oleh tim debat FK2H periode sebelumnya. Seperti Indra yang juga pernah menjadi official pada Padjadjaran Law Fair 2011, yang sayangnya waktu itu Unej harus berhenti di Babak Semifinal.

Nah, ini beberapa kesan mereka setelah mendapatkan Juara I dalam kompetisi tersebut yang saya hubungi melalui telepon:

“Saya tidak pernah membayangkan kalau akhirnya kami yang menang, Mas. Ini sungguh di luar dugaan. Saya ndak tau harus berkata apalagi, semuanya sudah ndak bisa diungkapkan dengan kata-kata”, tegas Naila.

“Apalagi waktu pengumuman pemenang ngeri banget. Jadi, semua peserta final disuruh maju satu per satu sambil diperlihatkan foto-foto penampilan dan gaya masing-masing bidikan terhadap lawan dalam menyampaikan argumentasi, lalu ditanyakan pada seluruh penonton yang hadir, inikah pemenang yang layak sebagai Juara I? Kami masih tidak tahu UNEJ atau USU yang juara. Dan ternyata tidak berhenti di situ, setelah semua maju, justru di sini alangkah kagetnya, tiba-tiba Bendera Universitas Jember dikibarkan dari belakang kami dan serentak dengan bunyi Hymne Universitas Jember dikumandangkan bergema di dalam Aula Graha Sanusi, Kampus Unpad Dipati Ukur”, tambahnya.

Setelah itu saya juga bertanya banyak ke adik yang lain, pembicara ketiga dalam tim debat ini, Gress:

Justru yang paling berat menurut kami bukan di Babak Final, tapi di Semifinal waktu melawan UNSOED dan UNIBRAW. Waktu itu kami menang mutlak dengan UNSOED, menang tipis dengan UNIBRAW. Brawijaya juga sangat bagus, Mas. Kita tetap optimis, tetap yakin bisa mengalahkan keduanya dan memang persiapan kami sudah matang”, sambung Gress yang juga hobby main drum ini.

“Dan memang persiapan kami tidak seperti biasanya, saya hampir setiap waktu selalu menyempatkan menggodok mosi, malam biasanya me-review lagi mosi-mosi itu semua, jadi lebih siap”, kenangnya.

Sayangnya, saya tidak bisa tanya-tanya langsung ke Indra, teleponnya tidak diangkat. Yang ternyata kata Nayla, Indra masih tertidur. Waktu itu mereka masih di kereta dalam perjalanan menuju Jember. Kecapean mungkin ya… Ya, saya juga pernah merasakan betapa capeknya medan kompetisi seperti itu. Tapi semua kerja keras itu sudah dibayar lunas dengan kemenangan ini.

Kerja keras tim yang dibimbing Ibu Rosita Indrayati, S.H., M.H. ini memang patut saya acungi jempol, bahkan dengan kedua jempol saya. Dari Babak Penyisihan, mereka sudah mempersiapkan dengan sebaik mungkin, ketika melawan Universitas Negeri Semarang (Semarang), Universitas Wijaya Putra (Surabaya) dan Universitas Hasanuddin (Makassar). Babak ini menghabiskan waktu sehari, dari pagi hingga sore hari.

Setelah mereka mendapatkan pengumuman kalau lolos ke Babak Semifinal, sebenarnya mereka sedikit goyah, ketika harus melawan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan Universitas Brawijaya (UNIBRAW). Apalagi, mereka pernah dikalahkan oleh UNIBRAW pada Babak Penyisihan dalam Lomba Debat Konstitusi tahun lalu. Untungnya, mereka memang sudah mempersiapkan semua persiapannya dengan sebaik mungkin, bermodalkan nothing to loose, akhirnya UNEJ berhak maju di Babak Final melawan Universitas Sumatera Utara (USU).

“Setelah Babak Semifinal, kita langsung, Mas. Kita langsung tanding di Final. Alhamdulillah adik-adik Mas Juara I” , sambung Naila.

Sebagai informasi, Padjadjaran Law Fair merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran untuk menghormati jasa-jasa Prof. Sri Soemantri. Kompetisi yang diselenggarakan berupa Lomba Debat Hukum Nasional, Legislative Drafting dan Lomba Debat SMA.

Lomba Debat Hukum Nasional ini diikuti oleh 24 Universitas di Indonesia, seperti UGM, UI, UNAIR, UNDIP, USU, UNIBRAW dan UNS. Sistem lomba pada Babak Penyisihan dan Semifinal menggunakan round robin system, yaitu dari 24 peserta universitas dibagi menjadi enam chamber yang masing-masing terdiri atas empat peserta universitas. Nilai teratas dari masing-masing chamber maju ke Babak Semifinal. Pada Babak Semifinal, enam peserta universitas dengan nilai teratas tersebut dibagi menjadi dua chamber dan dua nilai teratas berhak maju ke Babak Final.

Mereka kini pulang membawa hadiah uang, sertifikat, piala dan Piala Bergilir Prof. Sri Soemantri. Kemenangan ini semakin menegaskan bahwa Universitas Jember adalah perguruan tinggi yang layak diperhitungkan sekaligus mengukuhkan Fakultas Hukum Universitas Jember sebagai salah satu kampus teratas yang leading di bidang debat.

Kini yang harus mereka persiapkan adalah menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi berikutnya, menemukan potongan-potongan kemenangan lain yang akan mereka rangkai menjadi sebuah prestasi besar yang akan mengalir kepada generasi-generasi berikutnya. Dan sebulan lagi, Lomba Debat MK sudah menanti mereka. Mungkinkah potongan-potongan prestasi itu ada pada Debat MK? kita tunggu saja.

.

Artikel Terkait:

Leave a Comment