Terima kasih, Ibu
Bagi saya, Ibu adalah orang yang nomor satu. Mendengar namanya saja hati ini terasa teduh sekali, menenteramkan dan menenangkan.
Hampir segalanya dalam hidup saya tidak pernah lepas dari peran Ibu. Ketika saya lemah, Ibu selalu menguatkan. Ketika saya putus asa, Ibu tidak pernah lelah menyambung harapan.
Ketika saya lalai, Ibu juga tak pernah sekalipun enggan mengingatkan. Kebaikan demi kebaikannya sungguh tak tergantikan oleh siapapun seorang. Entah dalam bisikan hati di pagi hari tadi saya merasakan kehangatan Ibu, dan seperti biasa yang tak pernah lupa, yang kembali mengingatkan saya jangan lupa sholat dan makan.
Dalam hari Ibu ini saya ingin menuliskan kata-kata untuk seorang perempuan hebatku.
Dahagaku akan kasih, saat termangu dalam keheningan di pagi hari tadi terdengar sayup dalam sanubari, suara seorang Ibu yang terlantun dg hati yg tulus, kurekam dan kusimpan dalam memori sanubari ini. Nyatanya, sang pagi tak lupa dan tak pula enggan mengingatkanku atas besar, jujur dan tulusnya seorang Ibu terhadap anaknya. Begitu juga tak ada satu alasan pun bagiku melupakan setiap jengkal pengorbanannya terhadapku dan pula tak ada satu alasan pun bagiku enggan berterima kasih pada seorang pahlawan perempuanku itu, Ibuku. Selamat Hari Ibu, sentuhan kasihmu tak pernah tergantikan.
Terima kasih, Ibu.