Mahasiswa UI Ciptakan Plastik dari Kulit Pisang

ui-ilustrasiSetelah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan tisu dari kulit pisang yang memiliki banyak manfaat untuk kulit, kali ini empat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) turut membuat inovasi baru dari bahan baku serupa. Inovasi apa ya kira-kira?

Kulit pisang disulap menjadi plastik. Ada-ada saja kreativitas anak muda Indonesia zaman sekarang. Masalah plastik yang mencemari lingkungan mendorong mereka memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan pembuat plastik ramah lingkungan.

Adalah mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) UI Muhammad Yusuf Maulana yang mampu menyulap kulit pisang menjadi plastik. Inovasi dari bahan baku yang dianggap sampah itu terinspirasi dari pembuatan plastik dari singkong yang dilakukan oleh salah satu ilmuwan di Tangerang. Yusuf mengetahui, singkong masih satu family dengan pisang. Plastik dari singkong tersebut saat ini telah dikomersialisasikan.

Dari inovasi itulah Yusuf telah berhasil unggul dalam ajang Global TiC Award pada kategori green technology. Yusuf menjadi CEO dalam tim BananaPlas Indonesia. Rekan satu tim Yusuf adalah Putri Nur Astiwi dari Departemen Manajemen UI, Akhmad Irhas Robby dari Departemen Kimia UI, dan Indira Anindita dari Departemen Teknik Industri.

“Tim kami cukup heterogen, enggak dari satu keilmuan saja,” ujar Yusuf seperti disitat dari laman UI, Sabtu (21/9/2013).

Global TiC Award itu sendiri merupakan ajang bergengsi tingkat internasional. Ajang ini menampilkan berbagai inovasi di bidang wirausaha dalam empat kategori, yaitu Green Technology, BioTechnology, IT, dan Social Entreprise.

Global TiC Award tahun ini diikuti oleh sekira 30 tim dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Singapura, Malaysia, Mongolia, Inggris, dan Taiwan. Acara yang digelar di National Taipei University of Technology, Taiwan, berlangsung pada 19-23 Agustus lalu.

“Kami tidak pernah berpikir untuk menang, tapi kami tetap optimistis dan melakukan yang terbaik saat itu,” Yusuf mengimbuhkan.

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, produk plastik yang terbuat dari kulit pisang berguna sebagai bahan baku plastik botol air mineral. “Karena bentuk akhirnya gel, maka kulit pisang dapat juga dimanfaatkan menjadi styrofoam ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sampai sekarang ini, Yusuf dan tim masih terus melakukan uji coba untuk mendapatkan formula plastik terbaik. Adapun cara membuat plastik kulit pisang adalah dengan mengeringkan kulit pisang terlebih dahulu.

Setelah kulit pisang menjadi kering dan busuk, kulit pisang kemudian dipotong-potong kecil. Potongan kecil tersebut kemudian diolah dengan sedikit campuran kimia dan didiamkan selama satu hari. Setelah satu hari zat amilopektin dari kulit pisang akan keluar.

Setiap kali pengolahan, Yusuf melanjutkan, akan dihasilkan lebih kurang 20 persen zat amilopektin. Yusuf dan tim terus berusaha menggodok penelitiannya hingga akhirnya dapat dibuat prototype.

“Saat ini belum prototype, prosesnya masih panjang. Sejauh ini kami baru sampai ekstraksi,” tuturnya.

Selain berhasil unggul dalam ajang Global TiC Award pada kategori green technology, perkembangan penelitian kulit pisang tersebut juga menghantarkan Yusuf dan tim mendapat penghargaan The Most Unique Ideas dalam ajang HSBC Young Entrepreneurship Challenge 2012.

Pada saat itu juga, Yusuf langsung mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan. Selain itu, BananaPlas juga pernah terpilih menjadi Grand Finalist dalam ajang ASEANpreneurs Idea Canvas dan berhasil menyisihkan lebih dari 300 aplikasi dari berbagai negara di ASEAN.

Sumber: Okezone.com

.

Artikel Terkait:

Leave a Comment