Belajar di Negeri Anak Benua: Rajiv Gandhi dan Hyderabad

***

Pukul 00.35 IST (Waktu Standar India), kami tiba di Hyderabad. Lebih tepatnya adalah Rajiv Gandhi International Airport. Menurut sejarah, Rajiv Gandhi adalah mantan Perdana Menteri India yang masih cucunya Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri Pertama India. Bandara ini cukup megah dan modern. Bahkan, bisa dibilang masih lebih bagus dari Bandara Internasional Juanda Surabaya yang melepas aku berangkat ke India tadi pagi.

Seperti umumnya, kami semua harus melewati prosedur imigrasi terlebih dahulu. Dari semacam menulis isian di formulir sampai stempel kedatangan pada paspor. Setelah itu baru dapat memeriksa bagasi, barang bawaan kita yang berisi oleh-oleh dari Indonesia. Mie instan adalah salah satu barang bawaan spesial yang kita semua bawa.

Saat antrean menunggu bagasi, aku tidak juga menemukan bagasiku itu. Entah terlewat atau masih belum datang. Aku tetap menunggu hingga hampir semua bagasi yang berjalan itu habis. Akhirnya aku bertanya ke temanku Indonesia yang berdiri di sebelah, “Kok koporku ndak lewa-lewat ya?” Dia bilang, “Ditunggu aja.” Aku merasa mulai agak resah.

Singkat cerita, ternyata bagasiku tertinggal di Singapura. Aku komplain ke petugas bandara tentang ketidakberadaan koporku. Aku agak marah kenapa sampai terjadi kopor tertinggal di Singapura. Lalu, petugas meminta identitas koporku itu, barang bawaan hingga nomor telepon yang dapat dihubungi. Aku dijanjikan dua hari lagi agar menghubungi petugas yang nomor teleponnya sudah aku catat.

 

Aku keluar bandara hanya dengan satu ransel dan pakaian yang aku kenakan, dengan perasaan cemas apakah koporku itu nanti bisa ditemukan atau tidak.