Begitulah Kehidupan
Begitulah kehidupan anak manusia di setiap petak benua, seolah sikap dan wataknya terwariskan secara turun-temurun. Manusia saat ini tampak hanya mengulang sikap dan watak manusia terdahulu. Di situ, selalu ada masa baiknya dan ada pula masa buruknya. Dalam setiap ekspedisinya selalu ada pasang dan surutnya. Tidak ada yang mutlak sempurna dan banyak kehancurannya pula.
Ada suatu masa di mana manusia sibuk bekerja dan sibuk berdoa. Tapi apalah arti dari suatu usaha dan apa pula arti dari setiap doa, jika manusia perlahan berebut kuasa dan lupa pada yang kuasa. Entah manusia sekarang apa memang masih benar-benar mengenal tuhannya ditengah kesibukan memujanya.
Di sudut lain, di penjuru suatu negeri itu berdiri, banyak orang mengatasnamakan diri seorang bijaksana. Namun entah pula apakah mereka memang sudah benar-benar tahu apa arti bijaksana itu. Seringkali terbesit dalam angan, bagaimana mungkin mereka menjadi hakim bagi orang lain, sedangkan terhadap dirinya sendiri saja mereka tak mampu bersikap adil, seringkali mereka masih tak mampu benar-benar melepaskan kepentingan pribadinya.