Charminar: Tersimpan Sejarah dan Konflik Muslim Hyderabad

Terdapat banyak peristiwa sejarah di dunia ini. Khususnya saat peristiwa demi peristiwa membentuk rangkaian peradaban dunia. India memiliki kontribusi besar dalam sejarah peradaban dunia. Masa emas peradaban dicapai India pada abad kuno dan dicapai kembali pada abad pertengahan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa sepanjang sejarah, India adalah wilayah yang tidak pernah miskin. Kecuali, dalam 200 tahun terakhir setelah hadirnya kolonialisasi pada wilayah-wilayah anak benua.

Kedatangan Islam di India juga turut berkontribusi besar dalam meneruskan pembangunan peradaban dalam sejarah baru India modern. Saat ini, hampir sepertiga penduduk Islam dunia bertempat tinggal di India. Sedangkan dalam sejarahnya, pergerakan kota dalam rangkaian sejarah Asia telah membentuk dan mempertemukan dua peradaban besar, yaitu India dan Islam.

Dari Kesultanan Delhi yang berlanjut pada kejayaan Dinasti Mughal hingga tersebarnya wilayah kekuasaan Islam membentuk kerajaan-kerajaan municipal di India selatan seperti Kerajaan Nizam di Hyderabad. Seluruhnya menerangkan bukti-bukti kuatnya peran Islam dalam sejarah India modern.

Di Hyderabad, terdapat Charminar yang terletak pada sisi timur sungai Musi. Charminar sendiri bersebelahan dengan Makkah Masjid (Masjid Mekah), yaitu masjid dengan ornamen granit yang dibangun dengan pondasi pasir yang diambil langsung dari tanah Mekah.

Charminar 2015: Diambil setelah shalat Magrib di Bulan Ramadan

Charminar berasal dari bahasa Urdu yang secara literal berarti empat menara. Charminar adalah masjid dengan menara empat perpaduan arsitektur Indo-Islam dan Persia dibangun oleh Muhammad Quli Qutb Shah (raja kelima dari Dinasti Qutb Shahi) pada 1591. Dalam narasi Jean de Thévenot, disebutkan bahwa pembangunan Charminar ini merupakan perayaan memasuki milenium kedua lahirnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.

Pembangunan Charminar ini sekaligus diikuti dengan perpindahan pusat kota dari Golconda ke Hyderabad. Pada masa Kerajaan Nizam, diikuti pula dengan perpindahan pusat kerajaan yang lokasinya bersebelahan dengan Masjid Mekah, dengan nama Istana Chowmahalla. Charminar yang menjadi pusat segala penjuru wilayah yang menghubungkan Hyderabad ini selanjutnya menjadi icon kota Hyderabad hingga saat ini.

Kerajaan Nizam merupakan anak dari Kerajaan Mughal yang menjadi penerus Dinasti Quli Qutb Shahi. Dalam sejarahnya, Kerajaan Nizam merupakan salah satu kerajaan dunia terkaya pada pada masanya, sebelum dianeksasi secara militer oleh India pada 1948, satu tahun setelah India mendapatkan kemerdekaan.

5611b0effcedb1c5f069d480d66a02e9
Foto ini diambil saat Ramadan di tahun terakhir saya di India.

Dalam era kontemporer, masih terdapat hubungan erat mengenai Charminar dan Hyderabad yang mungkin tidak banyak orang mengetahui. Berikut ini saya tuliskan sedikit narasi mengenai Charminar yang sebelumnya pernah saya tuliskan dalam status Facebook berjudul, “The Untold Charminar: Writings on Hyderabad“.

Hari ini pada 1948 atau sekitar 67 tahun yang lalu, India menginvasi Hyderabad yang esensinya merupakan negara berdaulat. Hari ini mungkin merupakan waktu yang tepat untuk mengingat kembali sejarah dan apa-apa yang terjadi setelah penyerangan berlangsung.

Sebagaimana telah banyak orang ketahui bersama bahwa kektika kemerdekaan diberikan oleh Inggris pada 1947, hampir seluruh negara bagian di wilayah anak benua sepakat untuk membentuk negara dengan nama India. Dengan dibentuknya India, negara-negara bagian tersebut akhirnya menggabungkan diri dalam kedaulatan India. Namun, Kerajaan Nizam di Hyderabad tidak menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan India serta menolak untuk menyerahkan kedaulatan Hyderabad kepada India.

Setelah melalui perundingan yang sengit dan tidak menemukan titik temu antara Delhi dan Hyderabad, akhirnya Pemerintah India memutuskan untuk menginvasi Hyderabad. Invasi dilakukan karena letak Hyderabad yang berada di tengah-tengah wilayah negara India dengan kekhawatiran tidak bergabungnya Hyderabad akan berakibat buruk pada keutuhan India. Beberapa pakar sejarah menuturkan lebih lanjut bahwa India menginvasi terhadap Hyderabad adalah bentuk kekhawatiran India terhadap negara yang dipimpin oleh Muslim karena letaknya pada posisi jantung dari negara India yang secara mayoritas beragama Hindu.

Di bawah komando Jawaharlal Nehru, akhirnya pada 13 September 1948 Tentara India melakukan invasi terhadap Hyderabad. Invasi ini dikenal dengan Operasi Polo atau Police Operation. Operasi Berakhir pada 18 September 1948 ditandai dengan menyerahnya Hyderabad oleh Mir Osman Ali Khan selaku Raja Kerajaan Nizam.

Informasi yang sedikit menyesatkan adalah kekalahan pasukan Nizam yang berlangsung beberapa hari saja tanpa diikuti dengan korban sipil yang signifikan. Terdapat beberapa sumber lain menuturkan bahwa telah terjadi serankaian pembakaran, penjarahan, pembunuhan masal serta pemerkosaan terhadap Muslim selama invasi berlangsung. Terhadap invasi ini, korban ditaksir sekitar 100.000 orang.

Untold Charminar: Writings on Hyderabad. Editor: Syeda Imam

Bagi teman-teman yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, saya merekomendasikan untuk membaca buku oleh Syeda Imam berjudul, “Untold Charminar: Writings on Hyderabad”. Buku ini menerangkan secara detail tentang kaitannya dengan konflik yang berlangsung di Hyderabad, sebagai akibat partisi India-Pakistan. Selain itu juga terdapat uraian bagaimana gerakan politik identitas agama berlanjut setelah 1948 hingga era sekarang. Bagi yang ingin meminjam ke saya juga boleh. Saya membelinya saat masih di Hyderabad.

Leave a Comment