Secunderabad yang tak pernah sepi
Sudah lebih dari setengah tahun tinggal (lagi) di Indonesia. Pulang dari India setelah menyelesaikan studi S2 disana. Tiga tahun yang lalu kira-kira, di bulan ramadan juga, sekitar setelah seminggu mulai berpuasa. Kalau dihitung menggunakan kalender masehi, kala itu 14 Juli 2013. Lebih tepatnya kalau dihitung saat ini adalah 3 tahun kurang satu bulan. Tepat. Itu adalah kala aku berangkat ke India, sekolah lagi.
Banyak cerita, banyak pelajaran, banyak pengalaman. Dari kuliah berbahasa Inggris, ujian (seat-in test) 30 halaman, traveling sana sini, berkegiatan di PPI, ikut festival budaya dan banyak lagi.
Dari banyaknya kegiatan itu, hari ini yang aku ingat betul adalah suasana di sekitar stasiun dan terminal Secunderabad. Secunderabad memiliki cerita tersendiri. Bukan karena musim mudik! Kalau berkunjung di sekitar Secunderabad, khususnya di area terminal dan stasiun, bagi orang Indonesia yang belum pernah ke India, pastilah menganggap hari itu adalah musim mudik.
Keesokan harinya dan esok-esoknya lagi saat berkunjung melewati area itu yang kesekalian kalinya mungkin akan berpikir berbeda. Area itu ramai setiap saat. Seperti menjelang mudik, seperti pasar yang menjelang puasaan, seperti pasar menjelang lebaran.
Saat terminal dan stasiun jadi satu memudahkan kita bermobilitas, saat itu pulalah keramaian itu terjadi. Tidak hanya itu, banyak pula orang berjualan dari makanan siap saji, makanan ringan, mainan, pakaian, peralatan elektronik, assesoris dan sebagainya. Dari samosa, dosa, curry hingga biryani. Dari penjual keliling, toko model ruko, hingga penjual jagung bakar! Semakin membuat kepadatan area itu tambah lengkap.
Secunderabad adalah pusat migrasinya Hyderabad. Lihat saja, stasiun Hyderabad di Nampally sendiri tak lebih besar dan tak lebih ramai dari Stasiun Secunderabad. Dan, Stasiun Secunderabad ini adalah salah satu stasiun terbesar di India setelah Howrah Station di Kolkata, Stasiun Central di Chennai, Chhattrapati Shivaji Terminus di Mumbai dan Nizamuddin Station di New Delhi.
Saat mau kemanapun, baik pergi di dalam maupun keluar Hyderabad, hampir selalu lewat Secunderabad dulu. Saat mau ke ICCR, Kantor Imigrasi, Hussainsagar, Charminar, Golconda, atau kemanapun itu hampir selalu melewati Secunderabad.
Saat kali pertama sampai Hyderabad pun. Saat belanja perlengkapan rumah, beli kasur, beli peralatan dapur hingga membeli kartu (Simcard) HP pun juga di Secunderabad. Cek berat badan, beli buah murah juga disana. Saat menjelang magrib, seringkali shalat magrib di daerah ramai itu juga.
Sering juga naik auto dari Secunderabad, naik sendiri maupun share. Sering juga debat dengan tukang auto gara-gara tukang auto naikin harga awal. Dan itu juga di Secunderabad.
Dan masih banyak lagi!