Perlunya Belajar Membaca Alquran yang Benar
Catatan ini saya tulis karena sebagaimana apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu kala baru saja menunaikan Shalat Jumat.
Adalah kewajiban bagi setiap muslim di dunia untuk menunaikannya secara berjamaah di masjid. Berbeda dengan Shalat Jumat yang sebelum-sebelumnya aku laksanakan. Aku baru saja merasakan ‘ketidakpasan’ dengan apa yang telah aku lakukan.
***
Jumat, 22 Februari 2013.
Hari ini, aku menunaikan shalat itu di Masjid Universitas Airlangga. Ketidakpasan, kejanggalan atau apalah itu namanya, bukan karena perbedaan madhab, bukan karena aliran dalam agama atau sesuatu yang tidak lagi patut diperbedakan, bukan tentang itu semua. Namun, ini tentang bacaan Imam Shalat Jumat.
Ini bukan pula karena surat-surat yang dilantukan kurang panjang atau kurang pendek. Saya sama sekali tidak mempermasalahkan tentang itu.
Ada yang lain, sebab bacaan tersebut membuat aku merasa risih, atau tidak pas di telinga. Dari semua itu, permasalahannya adalah satu, makhraj yang tidak tepat dalam melantunkan bacaan surat-suratnya.
Banyak sekali beberapa harakat huruf yang dipanjangkan, ada pula beberapa kata yang baca saktah (berhenti sejenak dalam tengah-tengah kalimat). Tentu ini adalah sangat prinsip, dan tentu pula ini sangat memengaruhi makna yang dibacanya.
***
Dari semua itu, apa yang telah aku tuliskan di atas, hikmah yang aku dapat adalah bahwa pentingnya untuk memelajari cara membaca Alquran secara baik dan benar. Pembelajaran tersebut sangat diperlukan dari kecil, yang memelajari secara detil bagaimana tajwid yang benar dan cara membaca yang sesuai dengan apa yang ditentukan sehingga dapat membaca Alquran secara tartil.
Kemampuan kita untuk menguasai cara membaca Alquran yang baik dan benar pasti akan berguna kala dewasa. Sehingga, kala sudah menjadi orang, menjadi Imam, tidak akan terulang kembali apa yang telah terjadi baru saja hari ini.
Di sini diperlukan tentang memelajari cara membaca Alquran yang baik dan benar.
Wallahu A’lam.
.
Artikel Terkait: